Rabu, 19 April 2017

Renungan Tentang Sulitnya Mencari Jodoh

Jodoh itu memang murni rahasia Allah, kita ga tau kapan datangnya dan dengan siapa kita berjodoh. Semua adalah misteri, tapi Setelah membaca artikel ini, pandanganku soal jodoh mengalami sedikit perubahan.. Dan dipikir-pikir bener juga kisah ini. Banyak yang mengalaminya juga. Kembali terpikir di benakku, memang pepatah ” Hasil yang maksimal diiringi juga dengan usaha yang maksimal” itu benar adanya. Bisa jadi jodoh kita belum juga datang karena usaha kita nya yang ga maksimal juga dalam menjemputnya dan bukan murni kehendak Allah semata, karena Allah menilai dulu usaha kita sudah sejauh mana dalam menjemputnya. Disini Aku sama sekali tidak ada niatan menyinggung, memojokkan dan menggurui. Disini Aku hanya ingin berbagi, dan semoga setelah membaca ini, teman2 semua dimudahkan menemukan jodohnya yaa dan dilancarkan prses penjemputan nya. Kisahnya Aku share dari Fanpage salah seorang trainer dan motivator Setia Furqon Kholid. Berikut kisahnya :
Aku memiliki tubuh yang ideal, hidung mancung, dan berkulit putih langsat. Saat berusia 22 tahun, banyak pria datang ke rumah untuk melamarku. Kata orang, aku adalah gadis yang cantik dan menarik. Tapi saat itu, aku tidak ingin menikah muda. Aku masih ingin “bebas” dan dapat berkumpul serta jalan-jalan bersama teman kuliahku.
Berulang kali, aku sering mengecewakan orangtua dan rombongan pria yang datang dengan niat melamarku. Aku tidak senang dengan calon yang dipilih orang tua. Apalagi jika wajahnya jelek, gemuk, hitam..iiih aku tidak mau punya suami seperti itu.
Suatu hari, pernah juga datang seorang pria yang berniat serius memperistriku. Wajahnya lumayan ganteng, cuma aku tidak suka karena dia seorang PNS. Kata orang keluarga PNS itu merana. AKu ingin hidup berkecukupan.
Suatu ketika, aku pernah lari dari pria yang melamarku. Karena aku tidak mau menikah dulu. Aku yakin suatu hari akan datang pangeran idamanku.
Setelah aku lulus, usiaku semakin bertambah, sampai usiaku melewati angka 30 tahun tidak ada pria yang datang melamarku. Aku mulai sadar betapa sombongnya diriku dulu. Menghampiri usia 40 tahun akhirnya ada yang melamarku. Aku menerima lalu menikah dengannya. Tetapi betapa sedihnya ternyata suamiku adalah pengangguran yang pemalas dan sering melakukan kekerasan. Tidak ada gunanya aku menyesal.
Aku telah banyak menyakiti hati pria-pria yang dulu berniat baik melamarku. Kini aku hanya dapat pasrah menerima nasib yang ada. Aku berharap, Allah mengampuni diriku. Amin
(Dikutip dari kisah asli dalam buku “Puzzle Jodoh”)
Sahabatku,
Bisa jadi jodoh seseorang dipersulit karena sikapnya yang pilih-pilih. Atau bisa jadi banyak orang yang sakit hati dengan penolakannya yang kurang baik. Atau boleh jadi, durhakanya pada kedua orang tua. Menerima atau menolak bukan masalah, tapi yang jadi titik tekan adalah sikap terbaik dalam menolak dan menerima lamaran yang datang.

ingin cepet dapet jodoh pusatjodoh.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar